Kamu mungkin sudah rutin posting feed Instagram klinik atau rumah sakit. Tapi, engagement-nya tetap rendah, jumlah follower naiknya lambat, dan tidak ada interaksi berarti dari pasien.
Kalau kamu bagian dari tim marketing, manajemen, atau pemilik rumah sakit yang sedang merasa performa sosial media kamu kurang maksimal, artikel ini untuk kamu.
Instagram bukan cuma tempat untuk “ikut tampil”—tapi bisa jadi media komunikasi efektif antara institusi kesehatan dan pasien, asalkan dikelola dengan tepat.
Berikut ini 9 cara sederhana tapi efektif untuk membuat feed klinik atau rumah sakit kamu jadi lebih menarik dan tidak lagi sepi engagement.
- 1. Angkat Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Pasien
- 2. Gunakan Carousel Edukatif yang Mudah Dicerna
- 3. Tampilkan Proses, Bukan Hanya Promosi
- 4. Gunakan Visual yang Konsisten dan Nyaman Dilihat
- 5. Libatkan Tenaga Medis Sebagai Narasumber
- 6. Tanggapi Isu Kesehatan yang Lagi Ramai
- 7. Sisipkan Konten Humanis
- 8. Gunakan CTA yang Jelas dan Kontekstual
- 9. Evaluasi Secara Rutin, Lihat Apa yang Efektif
1. Angkat Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Pasien
Pertanyaan umum dari pasien bisa jadi konten yang sangat relatable dan dicari banyak orang.
Contohnya:
- “Kapan harus ke dokter saraf?”
- “Berapa kali kontrol kehamilan ideal?”
- “Apa tanda-tanda tekanan darah tinggi?”
Format kontennya bisa kamu jadikan carousel atau reels singkat. Ini akan lebih mudah dipahami dan cepat ditangkap audiens.
2. Gunakan Carousel Edukatif yang Mudah Dicerna
Carousel dengan slide-step pendek sangat cocok untuk akun rumah sakit.
Contoh struktur:
- Slide 1: Pertanyaan atau fakta menarik
- Slide 2–4: Penjelasan singkat
- Slide 5: CTA (ajak simpan, follow, atau konsultasi)
Konten seperti ini seringkali disimpan dan dibagikan ulang, karena dianggap membantu dan bermanfaat.
3. Tampilkan Proses, Bukan Hanya Promosi
Jangan hanya bilang “Kami punya layanan USG 4D”. Coba tampilkan prosesnya:
- Seperti apa pemeriksaannya?
- Bagaimana pasien dilayani?
- Siapa saja tenaga medisnya?
Pasien jadi lebih percaya karena mereka tahu apa yang akan mereka alami saat datang ke klinik atau rumah sakit kamu.
4. Gunakan Visual yang Konsisten dan Nyaman Dilihat
Desain yang terlalu kaku atau berantakan bisa membuat orang skip. Unsur branding kamu harus selalu hadir dalam setiap konten.
Gunakan:
- Warna brand kamu secara konsisten
- Font yang besar dan mudah dibaca
- Ilustrasi atau ikon medis yang ramah visual
Hindari foto medis ekstrem yang justru membuat feed jadi tidak nyaman dilihat.
5. Libatkan Tenaga Medis Sebagai Narasumber
Pasien percaya dokter atau perawat yang menjelaskan langsung, selama bukan dalam format “jualan layanan”.
Contoh:
- Dokter umum menjelaskan “Kapan harus periksa kolesterol”
- Bidan membahas “Tanda-tanda kehamilan sehat”
- Ahli gizi membahas “Menu sehat untuk penderita hipertensi”
6. Tanggapi Isu Kesehatan yang Lagi Ramai
Respons cepat terhadap isu kesehatan terkini membuat akun kamu relevan.
Misalnya:
- Ketika sedang ramai flu → buat konten edukatif soal perbedaan flu & influenza
- Saat Hari Kanker Sedunia → tampilkan edukasi gejala awal dan pentingnya deteksi dini
Tapi tetap jaga etika dan akurasi. Jangan asal ikut tren.
7. Sisipkan Konten Humanis
Konten humanis membuat pasien merasa lebih dekat dengan layanan kamu.
Beberapa ide konten:
- Ucapan pasien ke tim medis (dengan izin)
- Cerita pengalaman di IGD
- Dokumentasi kegiatan sosial rumah sakit
Ini bisa jadi pengingat bahwa pelayanan kesehatan adalah tentang manusia, bukan hanya prosedur.
8. Gunakan CTA yang Jelas dan Kontekstual
Setiap konten sebaiknya punya ajakan (CTA) yang relevan. Contohnya:
- “Simpan konten ini buat nanti”
- “Tag orang rumah kamu yang perlu tahu ini”
- “Konsultasi langsung? Klik link di bio ya”
- “Yuk follow akun ini untuk info medis terpercaya”
9. Evaluasi Secara Rutin, Lihat Apa yang Efektif
Jangan hanya lihat jumlah likes. Coba lihat:
- Konten mana yang paling banyak disimpan
- Jenis postingan apa yang paling sering dibagikan
- Slide mana yang bikin orang berhenti scroll
Dari sini kamu bisa tahu gaya konten seperti apa yang paling cocok untuk audiens kamu.
Kalau kamu sudah sering posting tapi tidak ada yang benar-benar engage, itu bukan salah Instagram sepenuhnya. Bisa jadi, yang kurang bukan jumlah kontennya, tapi strategi dan eksekusinya.
Pasien saat ini butuh informasi yang relevan, mudah dicerna, dan terasa manusiawi—bukan sekadar poster promo atau foto ruang tunggu.
Dan di sinilah Supcreative hadir dengan layanan Sosial Media Management. Kami bantu kamu:
- Menyusun strategi konten yang sesuai dengan karakter rumah sakit atau klinik kamu
- Meningkatkan engagement tanpa harus mengorbankan etika dan profesionalitas
- Mengelola akun sosial media secara konsisten, dengan visual yang rapi dan narasi yang tepat
- Membangun kepercayaan pasien bahkan sebelum mereka datang ke tempat kamu
Mau tahu seperti apa performa feed kamu bisa berubah? Coba mulai dari konsultasi gratis bersama tim kami. Tidak ada risiko, tapi potensi hasilnya bisa luar biasa.