Buat kamu yang sedang membangun brand atau lagi mikir, “Kenapa ya, komunikasi brand saya terasa kurang ‘dapet’ di mata audiens?” — bisa jadi kamu belum menemukan tone of voice yang tepat.
Yup, tone of voice bukan cuma soal gaya bahasa, tapi juga tentang bagaimana brand kamu bersuara dan terhubung secara emosional dengan audiens.
Apa Itu Tone of Voice dalam Branding?
Tone of voice adalah cara kamu menyampaikan pesan brand—mulai dari gaya bahasa, pilihan kata, sampai emosi yang kamu bangun lewat komunikasi, baik di media sosial, website, email, atau iklan.
Bukan hanya soal apa yang kamu katakan, tapi bagaimana kamu mengatakannya.
Contohnya:
- Formal: “Dapatkan potongan harga 50% untuk pembelian hari ini.”
- Santai & ramah: “Promo 50%! Cuma hari ini, yuk langsung checkout!”
Kedua contoh di atas menyampaikan pesan yang sama, tapi terasa beda. Tone yang kamu pilih bisa bikin audiens merasa “klik” atau malah merasa asing.
Kenapa Tone of Voice Itu Penting?
1. Bangun hubungan yang kuat dengan audiens
Tone yang tepat bisa membuat audiens merasa didengar dan dipahami, bukan sekadar “target pasar”.
2. Membantu brand lebih mudah dikenali
Audiens bisa langsung tahu itu kamu hanya dari cara kamu bicara, meskipun tanpa menyebut nama brand.
3. Meningkatkan kepercayaan
Konsistensi dalam cara berkomunikasi menciptakan kesan profesional dan kredibel.
4. Membedakan dari kompetitor
Produk bisa mirip, tapi tone of voice bisa menjadi ciri khas brand kamu yang tidak bisa ditiru.
Bagaimana Cara Membuat Tone of Voice Brand?
Berikut langkah-langkah praktis yang bisa kamu lakukan:
1. Kenali siapa audiens kamu
Coba jawab: siapa yang kamu ajak bicara? Apa bahasa yang mereka gunakan sehari-hari? Apa ekspektasi mereka dari brand kamu?
2. Tentukan kepribadian brand kamu
Kalau brand kamu adalah manusia, seperti apa sifatnya? Serius, hangat, lucu, profesional, atau berani?
3. Pilih gaya komunikasi yang sesuai
Setelah tahu kepribadiannya, kamu bisa menentukan apakah tone brand kamu lebih cocok pakai bahasa santai, persuasif, edukatif, atau mungkin tegas dan inspiratif.
4. Buat panduan tone of voice
Panduan ini bisa berupa daftar kata yang boleh dan tidak boleh dipakai, contoh kalimat, hingga gaya menyapa audiens di berbagai platform.
5. Terapkan secara konsisten di semua kanal komunikasi
Mulai dari caption Instagram, balasan komentar, email marketing, hingga website—semua harus punya suara yang sama.
Contoh-Contoh Tone of Voice Brand
Berikut beberapa gaya tone of voice yang bisa kamu jadikan referensi:
Tone of Voice | Ciri-ciri | Contoh Brand |
Hangat & Ramah | Menggunakan bahasa yang santai dan dekat | Chatime, Sayurbox |
Inspiratif & Tegas | Penuh semangat, memotivasi | Nike, TED |
Cerdas & Profesional | Informatif tapi tetap bersahabat | Grammarly, Canva |
Lucu & Nyeleneh | Menghibur, suka pakai humor | Duolingo, Kopi Kenangan |
Pilih tone yang sesuai dengan karakter brand kamu dan audiens yang ingin kamu jangkau.
Saatnya Brand Kamu Bersuara dengan Gaya yang Tepat
Bayangkan kalau audiens kamu langsung tahu itu brand kamu hanya dari cara kamu menulis caption. Bayangkan kalau mereka merasa,
“Wah, ini banget sih gaya yang gue suka!”
Itu kekuatan tone of voice—bukan cuma soal komunikasi, tapi tentang menciptakan koneksi emosional yang bikin audiens terus balik lagi.
Dan kabar baiknya: kamu tidak harus menerka-nerka sendiri.
SUP Creative siap bantu kamu menyusun tone of voice yang tepat lewat strategi branding yang terarah dan relevan untuk bisnis kamu.
Yuk, konsultasi online GRATIS sekarang, dan temukan bagaimana suara brand kamu bisa jadi magnet kuat untuk menarik perhatian audiens yang tepat.
Suara yang tepat bisa mengubah bisnismu. Sekarang giliran kamu untuk didengar.