Halo kamu!
Pernah nggak sih, ngerasa minder karena belum “sejago itu” tapi udah diminta aktif di LinkedIn, bikin konten, atau ditanya, “personal branding kamu kayak gimana?”
Tenang, kamu nggak sendiri kok.
Di artikel ini, kita bakal bahas personal branding secara santai. Apa itu, kenapa penting, dan gimana mulai build your name—tanpa harus nunggu jadi expert dulu.
Kenapa Personal Branding Penting?
Coba bayangin gini:
Kamu cari jasa renovasi rumah. Ada dua orang tukang yang ditawarin:
- Yang pertama, kamu pernah lihat tips-tips singkatnya di TikTok.
- Yang kedua, kamu belum pernah dengar sama sekali.
Kamu bakal lebih percaya yang mana? Yup—yang kamu kenal duluan, walau cuma dari konten sederhana.
Nah, itu kekuatan dari personal branding. Personal branding bikin orang tahu kamu siapa, percaya sama kamu, dan ingat kamu terus.
Tapi Aku Belum Expert. Apa Boleh Mulai?
Boleh banget. Bahkan, justru dari proses membangun personal branding itu kamu jadi makin ahli.
Kamu nggak perlu tampil tahu segalanya.
Cukup jadi versi asli kamu—yang belajar, berbagi, dan tumbuh bareng audiens.
Mulai dari cerita harian, pengalaman klien, atau insight kecil dari hal-hal yang kamu alami. Asal jujur dan bermanfaat, itu udah jadi nilai.
Contoh Nyata: Dari “Siapa?” Jadi “Oh, dia!”
- Fathia Izzati (Kittendust)
Awalnya dikenal dari YouTube video lucu dan spontan, bukan sebagai public speaker atau content strategist. Sekarang? Dia sering jadi pembicara, pembawa acara, bahkan punya posisi kuat di dunia content & branding. - Denny Santoso
Dulu bukan siapa-siapa di dunia digital. Tapi karena konsisten share ilmu soal bisnis & marketing, sekarang dia dikenal sebagai mentor digital bisnis. - Jerome Polin
Berawal dari mahasiswa Indonesia di Jepang yang suka bikin vlog edukatif. Sekarang? Udah jadi role model banyak anak muda, punya brand sendiri, dan sering kolaborasi dengan perusahaan besar.
Mereka bukan orang terkenal duluan. Tapi mereka konsisten muncul dan berbagi. Dan akhirnya, jadi punya tempat sendiri di hati audiens.
Terus, Mulainya Gimana?
Tenang, kamu nggak perlu langsung bikin personal website atau podcast profesional. Mulai aja dari yang ringan:
- Kenali dulu kamu siapa dan ingin dikenal sebagai apa.
Misalnya: konsultan yang santai tapi solutif, atau pebisnis yang suka cerita tantangan real di lapangan. - Pilih satu platform utama.
LinkedIn kalau kamu main di B2B. Instagram kalau audiens kamu lebih visual. TikTok kalau kamu suka konten ringan & cepat. - Mulai konsisten posting.
Bisa seminggu sekali. Topiknya?- Cerita pengalaman kerja
- Pelajaran dari kesalahan
- Hal unik yang kamu temukan di industri kamu
- Gunakan gaya bicara kamu sendiri.
Biar audiens merasa, “ini orang real, bukan robot.”
Branding Itu Tentang Konsistensi, Bukan Kesempurnaan
Nggak perlu nunggu sempurna buat mulai dikenal. Yang penting, kamu muncul, kamu cerita, dan kamu tetap jadi diri sendiri.
Mulai aja dulu, nanti juga akan terbiasa. Karena di balik nama besar, ada proses kecil yang terus dilatih.
Yuk, mulai hari ini, kamu kenalkan versi terbaik dari dirimu ke dunia. Siapa tahu, di luar sana ada orang yang sedang butuh insight darimu. 😉
Dan kalau kamu mulai mikir,
“Kalau branding personal itu penting, berarti branding buat bisnis juga penting dong?”Hmm… bisa jadi kamu akan suka baca ini juga “Pentingnya Branding dan Fungsinya untuk Bisnis”